Rabu, 15 Desember 2010

Biorafi Bondan Prakoso Hingga Feat Fade2Black(F2B)



Dua puluh tiga tahun berselang, Bondan kembali populer lewat tembang kolaborasinya dengan grup rap Fade 2 Black. Klip video dari single yang berjudul Ya Sudahlah itu kerap diputar di stasiun-stasiun televisi. Penampilan Bondan pun sudah tak lagi seperti penyanyi anak-anak.

Memang, saat memasuki usia pubertas, 13 tahun, Bondan memutuskan berhenti menyanyi. "Pita suara saya membesar," katanya saat ditemui di studio Indosiar, Selasa lalu. Sang ayah menilai karakter suara Bondan sudah tidak cocok menyanyikan lagu anak-anak.

Dua tahun pensiun dari tarik suara, Bondan berkonsentrasi sekolah sambil belajar memegang alat musik. "Saya bermain segala instrumen," katanya. Dia paling klop dengan bas. Bakatnya ini mengental setelah bertemu dengan teman-temannya di SMP Islam Harapan Ibu, Jakarta Selatan.

Bersama lima rekannya itu, Bondan membesut kelompok musik Funky Kopral di usia 15 tahun. Kelompok ini memainkan dan memadukan beragam jenis musik, seperti pop, rock, jazz, hip-hop, dan rap. Beberapa album yang dihasilkan antara lain Funchopat, Funkadelic Rhythm and Distortion, dan Misteri Cinta, yang berkolaborasi dengan Setiawan Djodi.

Sayangnya, kelompok ini kurang solid karena usia personelnya masih remaja. "Beberapa kali ganti personel," ujarnya. Meski kurang padu, Funky Kopral menyabet penghargaan dalam Anugerah Music Indonesia (AMI) Award dua kali sebagai Best Group Alternatif dan Best Rock Collaboration.

Namun ini tak membuat Funky Kopral mudah mendapatkan "label" untuk menjual hasil karyanya. Menurut sarjana Sastra Belanda Universitas Indonesia ini, jenis musik yang idealis tidak mudah diterima pasar. "Ini yang membuat personel kurang solid," katanya. Bondan pun memutuskan mundur setelah enam tahun bergabung. "Fokus kuliah." 

Di kampus, Bondan tetap menekuni musik. Saat mengerjakan proyek musikalisasi puisi dari penyair Belgia, ia bertemu teman kuliahnya, Tito, penyanyi rap. "Saya ngobrol banyak tentang musik dan nyambung," katanya. Dari obrolan itu, Bondan dan Tito mencoba membuat musik. 

"Awalnya iseng," katanya. Lulus kuliah, Bondan dan Tito bersepakat berkolaborasi. Mereka menamakan diri: Bondan Prakoso & Fade2Black. Tito mengajak dua rekannya sesama rapper, Santoz dan Lezzano, yang telah memiliki album indie sejak 1999.

Bondan tertantang berkolaborasi dengan jenis musik rap. "Bisa enggak musik rap berpadu jenis musik lain," katanya. Musik rap, yang identik dengan musik hip-hop dan R&B, diracik dengan musik rock, punk, pop, sampai keroncong. "Terbukti musik rap fleksibel," katanya. 

Kolaborasi Bondan & Fade2Black menghasilkan tiga album, Respect, Unity, dan For All. Dalam album kedua, Bondan memadukan musik rap dengan keroncong. Racikan Bondan menghasilkan lagu Keroncong Protol. Walhasil, album ini diganjar kategori Best Group Rap dalam AMI Award dua tahun lalu. Penghargaan yang sama diterima untuk album pertama pada 2006.

Bondan menilai musiknya memberikan warna baru di belantara musik Indonesia. "Musik saya mengedukasi," ujarnya. Bondan menjamin karya-karyanya jauh dari urusan cinta picisan. Menurut dia, masih banyak tema lain yang belum digarap oleh pekerja musik. "Tema politik, sosial, masih banyak," katanya.

Dalam menciptakan lirik lagu, Bondan lebih tertarik mengangkat tema cinta dalam sudut pandang persahabatan. "Cinta itu luas," katanya. Tema-tema ini terasa kuat dalam lagu di album ketiganya, misalkan Kita Selamanya.

Bondan prihatin dengan perkembangan musik sekarang. "Temanya monoton," katanya. Ia menilai tidak adanya musik untuk anak-anak sebagai bukti tak berkembangnya musik di Indonesia. Akibatnya, anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa. "Ini tak terjadi di saat saya kecil."

Dalam membuat lirik, Bondan tak menemui kesulitan. "Inspirasi datang dari mana saja dan kapan saja," ucapnya. Jika ide muncul di sela aktivitasnya, Bondan langsung berhenti. "Saya berhenti sejenak, lalu merekamnya," katanya. 

Bondan bertekad karyanya bersama Fade2Black melebihi karya sebelumnya. Sementara dulu Bondan sukses sebagai penembang, kini ia ingin lebih. "Kalau hanya jadi penyanyi rasanya belum lengkap," ujarnya. Kini di kelompoknya ia berperan sebagai produser dan komposer. "Tanggung jawabnya makin besar." 

Meski masih muda, Bondan memilih mengakhiri masa lajangnya tiga tahun lalu saat berusia 25 tahun. Istrinya, Margaret Caroline, adalah video jockey MTV. "Saya ketemu saat tampil di MTV," katanya. Bondan yakin kariernya bertambah sukses dengan statusnya sebagai suami dan bapak. "Kini saya bertambah fokus," katanya. Ayah Kara Arabel ini menilai hidup berkeluarga lebih baik ketimbang sendirian. 


Biodata

Nama: Bondan Prakoso
Kelahiran: Jakarta, 8 Mei 1982
Orang tua: Sisco Batara dan Lili Yulianingsih
Nama Panggilan     : MR B
Anak ke         : 2 dari 3 bersaudara
Agama         : Islam
Pendidikan     : Lulusan D3 Sastra Belanda UI
Pekerjaan     : Musisi, Produser
Hobby         : Musik, Membaca, Menonton Film
Musisi/Band Favorit : Les Claypool (Primus), Muse, Dave Mathews Band
Referensi Buku     : Huru Hara Kiamat, Jangan Bersedih, Chicken Soup
Makanan Favorit     : Chicken Teriyaki, Nasi Goreng Hati/Pete.
Minuman Favorit     : Air Mineral
Alamat         : PO BOX 1281 JKS 12012
Istri: Margaret Caroline
Anak: Kara Arabel Prakoso
Pendidikan: Sastra Belanda Universitas Indonesia

Karya:
7 album saat menjadi penyanyi cilik, termasuk Si Lumba-lumba
Funchopat (bersama Funky Kopral, 1999)
Funkadelic Rhythm and Distortion (2000)
Misteri Cinta (2003)
Respect (Bondan Praksoso & Fade2Black, 2005)
Unity (2007)
For All (2010)

Penghargaan:
Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 1999 kategori Best Group Alternatif
AMI Awards 2003 kategori Best Rock Collaboration
Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia, Bass Hero 2006
AMI Awards kategori Best Group Rap 2006 dan 2008

Biografi
Profil
Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali karirnya sebagai penyanyi cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.
Ditahun 1999, Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassis, hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
Sayang, setelah album ketiga mereka dirilis, band ini bubar. Hingga ditahun 2005 ia memebentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan band barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards ditahun 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.
Sebelumnya, ditahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari berbagai band di Indonesia seperti Thomas “GIGI”, Rindra “Padi”, Bongky “BIP”, Adam Sheila on 7 dan bassis Indonesia lainnya diganjar penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassis terbanyak dalam satu panggung.

Sekali kali testimoni tentang musik, khususnya dalam negeri yang makin nggak jelas dengan lagu murahan, dan ini hanya pendapat pribadi.
Ditengah musik musik aliran alay yang sedang ngetrend, saya salut dengan satu group hasil kolaborasi Bondan Prakoso dengan Group Rap Fade2Black. Mungkin dari style mereka yang nge-rap, mereka terkesan gaul. Namun mereka termasuk kreatif dan unik, bolehlah kalo dibilang isi lagu-lagunya bermutu.
Lagu pertama yang mendapat perhatian dan termasuk terkenal adalah : Keroncong Protol. Memasukkan unsur keroncong dalam musik rap dan funk adalah bisa dibilang yang pertama. Dan yang tetap ditonjolkan adalah permaian bass dari Bondan Prakoso (entah kenapa saya suka musik yang menonjolkan permaian bass).
Ketika mendengar nama Bondan Prakoso, ingatan saya teringat ketika waktu SD atau SMP kelas 1. Waktu itu terkenal lagu anak-anak Si Lumba-lumba.
Ketika ada satu band bernama Funky Kopral, salah satu personelnya adalah Bondan. Saya pikir dia akan jadi vokalisnya, lho kok main bass?
Bondan baru kembali ke vokal setelah berkolaborasi dengen Fade2 Black. Mereka sudah mengeluarkan 3 album. Album pertama Berjudul Respect sepertinya kurang terkenal karena masih nge-rap banget. Album kedua Unity terkenal dengan Keroncong Protolnya. Album ketiga sedang terdengar di mana-mana dengan Ya Sudahlah.

















S'Punk Band

S'punk band didirikan ditangan musisi sebuah kota kecil di daerah Padang-Pariaman Sumatrabarat Indonesia
Beranggotakan para pelajar pada masa itu,yang ingin merubah warna musik yang saat itu ada pada se golongan penikmat musik pada saat itu,yang biasa berbau Melow melayu,dengan mengusung aliran NU-Metal mereka memantabkan diri di jalur Musik Indonesia,

S'PUNK Band yand berasal dari Singkatan = Semangat
                                                                      Pemuda
                                                                      Untuk
                                                                      Negeri
                                                                      Kita
Berani berdiri tegar meski sering terjadi pertukaran Posisi personel Proto,S'punk Band Telah banyak memberi semangat tuk Band-band indie daerah untuk lebih berani berdiri dengan Aliran yang sebagian Orang menganggap adalah aliran Music Keras anak-anak nakal, Namun S'PUNK Band berhasil merubah Anggapan itu

Personil Proto : Rhino sniper as Bassist + Rapper
                        Death-triz     as Guitar
                        Addien Fawzan as Vocalis
                        Ridho rider as Drummer